Pengertian Motivasi Menurut Beberapa Para Ahli
Menurut Mc. Donald menyebutkan bahwa
motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari
pengertian Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: Bahwa motivasi
itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia
(walaupun motivasiitu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan
menyangkut kegiatan fisik manusia, Motivasi di tandai dengan munculnya,
rasa/”feeling” yang relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan
emosi serta dapat menentukan tinggkah-laku manusia, Motivasi akan dirangsang
karena adanya tujuan dan tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Menurut
Sardiman menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat
dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif
itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi
aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan
untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.
Menurut
Azwar, motivasi adalah rangsangan, dorongan
ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat
yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang
telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut
Malayu, motivasi berasal
dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Motivasi (motivasion) dalam manajemen hanya ditujukkan pada sumber daya manusia
umumnya dan bawahan khususnya. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal
yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia, supaya mau
bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Sedangkan menurut Edwin
B Flippo (dalam malayu 2005: 143), menyebutkan bahwa motivasi adalah suatu
keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara
berhasil, sehingga para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Menurut
American Enyclopedia, menyebutkan
bahwa motivasi sebagai kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok
pertentang) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan
tindak-tanduknya.
Menurut
G.R. Terry, mengemukakan bahwa
motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. motivasi itu tampak dalam dua
segi yang berbeda, yaitu dilihat dari segi aktif/dinamis, motivasi tampak
sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan
daya serta potensi tenaga kerja, agar secara produktif berhasil mencapai dan
mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan apabila dilihat dari
segi pasif/statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan sekaligus sebagai
peranggsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan potensi
serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Beberapa Para Ahli
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, (1998 :
17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
6. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7. Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
6. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7. Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.
8. Dr. Thomas Gordon
Kepemimpinan dapat
dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu
kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap
peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu
peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan
merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.
9. Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
10. P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
11. Kartini Kartono (1994 : 48)
Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus.
12. G. U. Cleeton dan C.W Mason (1934)
Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan.
13. Locke & Associates (1997)
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama .
14. John W. Gardner (1990)
Kepimpinan sebagai proses Pemujukan di mana individu-individu meransang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.
15. Theo Haiman & William G.Scott (1974)
Kepemimpinan adalah proses orang-orang diarahkan ,dipimpin, dan dipengaruhi dalam pemilihan dan pencapaian tujuan.
16. Duben (1954)
Kepemimpinan adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan.
17. F.A.Nigro(1965)
Inti kepemimpinan adalah mempengaruhi kegiatan orang-orang lain.
18. Reed (1976)
Kepimpinan adalah cara mempengaruhi tingkah laku manusia supaya perjuangan itu dapat dilaksanakan mengikut kehendak pemimpin.
9. Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
10. P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
11. Kartini Kartono (1994 : 48)
Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus.
12. G. U. Cleeton dan C.W Mason (1934)
Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan.
13. Locke & Associates (1997)
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama .
14. John W. Gardner (1990)
Kepimpinan sebagai proses Pemujukan di mana individu-individu meransang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.
15. Theo Haiman & William G.Scott (1974)
Kepemimpinan adalah proses orang-orang diarahkan ,dipimpin, dan dipengaruhi dalam pemilihan dan pencapaian tujuan.
16. Duben (1954)
Kepemimpinan adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan.
17. F.A.Nigro(1965)
Inti kepemimpinan adalah mempengaruhi kegiatan orang-orang lain.
18. Reed (1976)
Kepimpinan adalah cara mempengaruhi tingkah laku manusia supaya perjuangan itu dapat dilaksanakan mengikut kehendak pemimpin.
19. G.L.Feman & E.K.aylor (1950)
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu.
20. James M. Black (1961)
Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal. Berikut menurut beberapa ahli.
Onong Uchjana Effendy
Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung (melalui media).
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur
Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis
Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan
akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what
effect?). (Lasswell 1960).
Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan
pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan
respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator.
Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan
pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari
satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka.
Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan
seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal)
untuk mengubah perilaku orang lain.
New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang
terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol,
kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling
menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi
merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan
pembangkitan balasannya.
Forsdale
seorang ahli pendidikan terutama ilmu
komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is
the process by which a system is established, maintained and altered by means
of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu
proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa
sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
William J. Seller
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah
proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Pengertian Hambatan
Melakukan komunikasi yang efektif tidaklah mudah.
Beberapa ahli menyatakan bahwa tidak ada proses komunikasi yang
sebenar-benarnya efektif, karena selalu terdapat hambatan. Hambatan komunikasi
pada umumnya mempunyai dua sifat berikut ini :
- Hambatan yang bersifat objektif, yaitu hambatan terhadap proses komunikasi yang tidak disengaja dibuat oleh pihak lain tetapi lebih disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan. Misalnya karena cuaca, kebisingan kalau komunikasi di tempat ramai, waktu yang tidak tepat, penggunaan media yang keliru, ataupun karena tidak kesamaan atau tidak “in tune” dari frame of reference dan field of reference antara komunikator dengan komunikan.
- Hambatan yang bersifat subjektif, yaitu hambatan yang sengaja di buat orang lain sebagai upaya penentangan, misalnya pertentangan kepentingan, prasangka, tamak, iri hati, apatisme, dan mencemoohkan komunikasi.
Sedangkan kalau diklasifikasikan hambatan komunikasi
meliputi :
1. Gangguan (Noises), terdiri dari :
- Gangguan mekanik (mechanical/channel noise), yaitu gangguan disebabkan saluran komunikasi atau
- kegaduhan yang bersifat fisik.
- Gangguan semantik (semantic noise), yaitu bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Lebih banyak kekacauan penggunaan bahasa, pengertian suatu istilah atau konsep terdapat perbedaan antara komunikator dengan komunikan.
- Gangguan personal (personnel noise), yaitu bersangkutan dengan kondisi fisik komunikan atau komunikator yang sedang kelelalahan, rasa lapar, atau sedang ngantuk. Juga kondisi psikologis, misalnya tidak ada minat, bosan, dan sebagainya.
2. Kepentingan (Interest) Interest akan membuat
seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan
memperhatikan perangsang yang ada kaitannya dengan kepentingannya. Kepentingan
bukan hanya mempengaruhi perhatian kita tetapi juga menentukan daya tanggap,
perasaan, pikiran, dan tingkah laku yang akan merupakan sikap reaktif terhadap
segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu
kepentingan.
3. Motivasi Motif atau daya dorong dalam diri
seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang sesuai dengan
keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Pada umumnya motif seseorang
berbeda-beda jenis maupun intensitas dengan yang lainnya, termasuk intensitas
tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi. Semakin komunikasi sesuai
motivasinya semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik
oleh pihak komunikan.
4. Prasangka (Prejudice) Sikap seseorang terhadap
sesuatu secara umum selalu terdapat dua alternatif like and dislike, atau pun
simpati dan tidak simpati. Dalam sikap negatif (dislike juga tidak simpati)
termasuk prasangka yang akan melahirkan curiga dan menentang komunikasi. Dalam
prasangka emosi memaksa seseorang untuk menarik kesimpulan atas dasar stereotif
(tanpa menggunakan pikiran rasional). Emosi sering membutakan pikiran dan
pandangan terhadap fakta yang nyata, tidak akan berpikir secara objektif dan
segala yang dilihat selalu akan dinilai negatif.
5. Evasi Komunikasi Evasion of communication adalah
gejala mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian
mendiskreditkan atau menyesatkan pesan komunikasi. Menurut E. Cooper dan M.
Johada yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendi dalam buku “Ilmu, Teori Dan
Filsafat Komunikasi” menyatakan beberapa jenis evasi :
- Menyesatkan pengertian (understanding derailed), contoh : Apabila seorang mahasiswa menyerukan pada teman-temannya untuk meningkatkan prestasi belajar dengan jalan rajin masuk kuliah, rajin membaca, dan menghormati dosen. Maka komunikasinya oleh mahasiswa lain mungkin akan diangggap sebagai usaha mencari muka.
- Mencacadkan pesan komunikasi (message made invalid), contoh : Apabila seorang siswa A tidak disenangi oleh siswa B, C, D, dan E. Ketika B melihat A sedang dinasehati guru BP, maka B mengatakan pada C bahwa A sedang dimarahi Guru BP. C mungkin mengatakan pada D bahwa A sedang dimaki-maki Guru BP. Dan D mengatakan pada E bahwa A diskor oleh Guru BP.
- Mengubah kerangka referensi (changing frame of reference), menunjukkan seseorang yang menggapi komunikasi dengan diukur oleh kerangka referensi sendiri, menurut seleranya sendiri tanpa memperhatikan kerangka referensi orang yang akan diberikan pesan tersebut.
Pengertian Klasifikasi
*Pengertian
Klasifikasi adalah penggolongan atau pengelompokkan.
Ada beberapa pengertian mengenai klasifikasi, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan
menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Harrolds Librarians Glossary
menyebutkan bahwa klasifikasi adalah pengelompokkan benda secara logis menurut
ciri-ciri kesamaannya. Menurut Sulistyo Basuki, Klasifikasi adalah proses pengelompokkan/pengumpulan
benda atau entitas yang sama, serta memisahkan benda atas entitas yang tidak
sama.
Dalam pengertian secara umum bahwa klasifikasi ialah
suatu kegiatan yang mengelompokkan benda yang memiliki beberapa ciri yang sama
dan memisahkan benda yang tidak sama. Dalam kaitannya di dunia perpustakaan
klasifikasi diartikan sebagai kegiatan pengelompokkan bahan pustaka berdasarkan
ciri-ciri yang sama, misalnya pengarang, fisik, isi dsb. Pada dasarnya di
perpustakaan dikenal ada 2 (dua) jenis kegiatan klasifikasi.
- Klasifikasi Fundamental (Fundamental Classification) yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan subjek/isi buku, sebab pada dasarnya pemakai perpustakaan lebih banyak mencari informasi tentang subjek tertentu.
- Klasifikasi Artifisial (Artificial Classification) yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan ciri-ciri yang ada pada bahan pustaka. Misalnya klasifikasi berdasarkan warna, ukuran dsb.
*Tujuan
Dalam sistem pengaturan bahan pustaka pada rak,
klasifikasi perpustakaan bertujuan :
- Dapat menentukan lokasi bahan pustaka di dalam jajaran koleksi perpustakaan sehingga memudahkan temu kembali informasi.
- Mengumpulkan semua bahan pustaka yang memiliki subjek yang sama dalam satu jajaran koleksi.
- Memudahkan dalam penempatan buku baru serta untuk kepentingan penyiangan .
FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ORGANISASI & DAMPAKNYA
Budaya sebagai kepribadian organisasi
Dalam organisasi dengan budaya organisasi yang kuat, satu dimensi budaya akan menjadi bagian utama dalam organisasi dan menjadi rujukan dalam banyak hal. Termasuk menjadi rujukan anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaannya. Jika setiap individu memiliki kepribadian, demikian pula dengan organisasi. Organisasi dapat memilih kepribadian yang berbeda untuk membentuk budaya organisasi yang berbeda, sesuai dengan jenis dan karakteristik organisasi tersebut. Organisasi yang bergerak dalam bidang teknologi, akan sangat mengunggulkan nilai-nilai inovatif. Hal tersebut dikarenakan organisasi akan hidup jika selalu ada inovasi dalam produk-produk yang dihasilkannya. Berikut adalah beberapa kepribadian organisasi.
Kepribadian berani mengambil resiko
Budaya organisasi yang mendorong para pegawainya untuk berani mengambil resiko. Budaya ini biasanya dikembangkan oleh organisasi-organisasi yang perkembangannya ditentukan oleh kemampuan mengambil resiko. Namun demikian, agar resiko tersebut tidak menjadi sesuatu yang merugikan bagi organisasi, maka organisasi akan membekali kemampuan karyawannya untuk memiliki kemampuan dalam melakukan estimasi. Lembaga-lembaga yang biasanya mengembangkan kemampuan ini adalah lembaga perbankan.
Kepribadian fokus pada hal-hal yang detail
Ini adalah salah satu jenis budaya organisasi yang memfokuskan pada upaya sungguh-sungguh pada tingkat akurasi dan kedetailan. Organisasi yang memfokuskan pada tingkat kedetailan ini biasanya organisasi yang menghasilkan produk yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi. Organisasi-organisasi elektronik merupakan organisasi yang seringkali membudayakan pada kedetailan.
Kepribadian berorientasi pada hasil
Beberapa organisasi yang sukses, memiliki budaya yang berorientasi pada hasil. Pada organisasi jenis ini seringkali memberikan layanan purna jual yang sangat bagus, demi untuk menjamin produk yang telah dihasilkannya. Pada organisasi jenis ini pelayanan kepada pelanggan merupakan hal yang sangat penting. Jenis organisasi yang bergerak dalam bidang property dan telekomunikasi seringkali mengembangkan budaya ini.
Kepribadian berorientasi pada manusia
Beberapa organisasi memandang SDM adalah bagian paling penting dalam keseluruhan proses yang ada di organisasi. Organisasi jenis ini akan memperlakukan karyawan dengan fleksibilitas yang tinggi, iklim organisasi yang seperti keluarga, dan hubungan diantara karyawan dan manajer yang sangat hangat. Dengan demikian karyawan akan merasa sangat senang untuk bekerja.
Kepribadian berorientasi pada tim kerja
Organisasi yang sangat besar, seringkali harus beroperasi pada tim-tim kecil yang sangat efektif. Dengan tim tersebut, organisasi dapat menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan dengan lebih cepat dan efektif. Organisasi-organisasi yang seringkali menekankan pada tim ini adalah organisasi-organisasi yang bergerak diwilayah konsultansi. Konsultan hukum misalnya, akan seringkali bergerak dengan mengandalkan tim-tim yang sangat baik.
Kepribadian berorientasi pada proaktif
Organisasi jenis ini memandang ke-proaktifan adalah di atas segalanya. Organisasi jenis ini akan selalu berusaha mengeluarkan produk-produk baru dan inovasi-inovasi baru yang lebih cepat daripada para pesaingnya. Selain itu organisasi jenis ini juga memiliki semangat enterpreneurship yang sangat tinggi. Microsoft Corporation dan Coca-Cola merupakan organisasi yang sangat proaktif dalam kaitan dengan kemampuannya untuk selalu menjadi organisasi nomer 1.
Kepribadian berorientasi pada kedinamisan
Terakhir, adalah organisasi yang memiliki budaya yang memfokuskan pada kedinamisan dan pertumbuhan. Organisasi jenis ini sangat mengandalkan inovasi dan perkembangan-perkembangan produk. Nokia, Intel Corporation merupakan jenis organisasi dengan penekanan pada budaya ini.
Dalam organisasi dengan budaya organisasi yang kuat, satu dimensi budaya akan menjadi bagian utama dalam organisasi dan menjadi rujukan dalam banyak hal. Termasuk menjadi rujukan anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaannya. Jika setiap individu memiliki kepribadian, demikian pula dengan organisasi. Organisasi dapat memilih kepribadian yang berbeda untuk membentuk budaya organisasi yang berbeda, sesuai dengan jenis dan karakteristik organisasi tersebut. Organisasi yang bergerak dalam bidang teknologi, akan sangat mengunggulkan nilai-nilai inovatif. Hal tersebut dikarenakan organisasi akan hidup jika selalu ada inovasi dalam produk-produk yang dihasilkannya. Berikut adalah beberapa kepribadian organisasi.
Kepribadian berani mengambil resiko
Budaya organisasi yang mendorong para pegawainya untuk berani mengambil resiko. Budaya ini biasanya dikembangkan oleh organisasi-organisasi yang perkembangannya ditentukan oleh kemampuan mengambil resiko. Namun demikian, agar resiko tersebut tidak menjadi sesuatu yang merugikan bagi organisasi, maka organisasi akan membekali kemampuan karyawannya untuk memiliki kemampuan dalam melakukan estimasi. Lembaga-lembaga yang biasanya mengembangkan kemampuan ini adalah lembaga perbankan.
Kepribadian fokus pada hal-hal yang detail
Ini adalah salah satu jenis budaya organisasi yang memfokuskan pada upaya sungguh-sungguh pada tingkat akurasi dan kedetailan. Organisasi yang memfokuskan pada tingkat kedetailan ini biasanya organisasi yang menghasilkan produk yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi. Organisasi-organisasi elektronik merupakan organisasi yang seringkali membudayakan pada kedetailan.
Kepribadian berorientasi pada hasil
Beberapa organisasi yang sukses, memiliki budaya yang berorientasi pada hasil. Pada organisasi jenis ini seringkali memberikan layanan purna jual yang sangat bagus, demi untuk menjamin produk yang telah dihasilkannya. Pada organisasi jenis ini pelayanan kepada pelanggan merupakan hal yang sangat penting. Jenis organisasi yang bergerak dalam bidang property dan telekomunikasi seringkali mengembangkan budaya ini.
Kepribadian berorientasi pada manusia
Beberapa organisasi memandang SDM adalah bagian paling penting dalam keseluruhan proses yang ada di organisasi. Organisasi jenis ini akan memperlakukan karyawan dengan fleksibilitas yang tinggi, iklim organisasi yang seperti keluarga, dan hubungan diantara karyawan dan manajer yang sangat hangat. Dengan demikian karyawan akan merasa sangat senang untuk bekerja.
Kepribadian berorientasi pada tim kerja
Organisasi yang sangat besar, seringkali harus beroperasi pada tim-tim kecil yang sangat efektif. Dengan tim tersebut, organisasi dapat menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan dengan lebih cepat dan efektif. Organisasi-organisasi yang seringkali menekankan pada tim ini adalah organisasi-organisasi yang bergerak diwilayah konsultansi. Konsultan hukum misalnya, akan seringkali bergerak dengan mengandalkan tim-tim yang sangat baik.
Kepribadian berorientasi pada proaktif
Organisasi jenis ini memandang ke-proaktifan adalah di atas segalanya. Organisasi jenis ini akan selalu berusaha mengeluarkan produk-produk baru dan inovasi-inovasi baru yang lebih cepat daripada para pesaingnya. Selain itu organisasi jenis ini juga memiliki semangat enterpreneurship yang sangat tinggi. Microsoft Corporation dan Coca-Cola merupakan organisasi yang sangat proaktif dalam kaitan dengan kemampuannya untuk selalu menjadi organisasi nomer 1.
Kepribadian berorientasi pada kedinamisan
Terakhir, adalah organisasi yang memiliki budaya yang memfokuskan pada kedinamisan dan pertumbuhan. Organisasi jenis ini sangat mengandalkan inovasi dan perkembangan-perkembangan produk. Nokia, Intel Corporation merupakan jenis organisasi dengan penekanan pada budaya ini.
Lingkungan Organisasi
faktor eksternal yang berdampak penting pada
organisasi, yaitu lingkungan. Berdampak pada organisasi ini adalah dampak pada
kemampuan manajer untuk mencapai hasil yang pasti sebagaimana yang
direncanakan. Hasil tersebut itulah yang kemudian disebut dengan kinerja
organisasi.
Terdapat banyak sekali contoh-contoh yang berkaitan
dengan dampak lingkungan terhadap organisasi, misalnya krisis moneter pada
tahun 1997 yang berdampak pada ekonomi Indonesia, dan kemudian terjadilah
penarikan uang (rush) dalam jumlah besar di berbagai bank umum di Indonesia
menyebabkan dunia perbankan terpukul telak, banyak bank tutup atau dimerger.
Kondisi ini kemudian juga memukul jurusan-jurusan di perguruan tinggi yang
berkaitan dengan profesi perbankan. Masih banyak contoh yang lain dalam
berbagai jenis organisasi.
Lingkungan eksternal merujuk pada institusi diluar
organisasi atau tekanan luar yang potensial berdampak pada kinerja organisasi.
Lingkungan eksternal terdiri dari 2 komponen yaitu lingkungan khusus dan
lingkungan umum.
Lingkungan khusus organisasi terdiri dari;
pelanggan, pemasok, pesaing, dan kelompok masyarakat yang langsung berpengaruh
terhadap organisasi. Pelanggan merupakan faktor penting pertama yang berkaitan
dengan “pihak luar” yang berpengaruh terhadap organisasi. Organisasi akan
eksis, jika organisasi mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Pelanggan atau dalam nama lain untuk organisasi yang berbeda dapat berarti
klien, nasabah, pasien, mahasiswa, jamaah, dan lain-lain adalah orang yang
memanfaatkan produk/ layanan dari organisasi. Perbankan akan sangat terpukul
jika produk-produk yang ditawarkannya tidak diminati oleh nasabah, Perguruan
Tinggi, juga akan sulit berkembang dan bahkan bisa jadi akan tutup jika
jurusan-jurusan yang ditawarkannya tidak diminati oleh calon mahasiswa.
Pemerintah akan sering kali mendapat komlain atau pengaduan atau bahkan tidak
akan dipilih lagi oleh rakyat, jika tidak mampu melakukan pelayanan yang baik
kepada masyarakat. Demikian pentingnya pelanggan sangat berdampak langsung pada
hidup matinya organisasi.
Pelanggan juga merupakan faktor penting dalam kaitan
dengan timbulnya ketidakpastian organisasi. Kebutuhan dan harapan pelanggan
dapat berubah, yang pada sebelumnya kebutuhan dan harapannya dapat dipenuhi,
dengan cepat dapat menjadi tidak terpenuhi oleh produk dan layanan yang sama
oleh organisasi yang sama. Berbagai jenis organisasi berbeda dalam ketidak
pastian ini. Organisasi-organisasi yang menghasilkan produk elektronik
merupakan organisasi dengan ketidak pastian pelanggan yang paling tinggi,
karena perubahan cita rasa pelanggan terhadap produk-produk elektronik yang
sangat cepat. Dalam bidang pendidikan pergerakan kebutuhan dan harapan
pelanggan tersebut juga seringkali berlangsung dalam waktu yang cepat. Ilmu
pariwisata pernah mengalami masa kelesuhan yang sangat setelah terorisme
melakukan berbagai aksi teror di berbagai tempat wisata dan hotel di Indonesia.
Kondisi ini kemudian menyebabkan calon mahasiswa enggan memilih jurusan
pariwisata. Kebijakan pemerintah tentang sertifikasi guru, merubah kebutuhan
dan harapan calon mahasiswa untuk menjadi guru, sehingga jurusan-jurusan
keguruan langsung kebanjiran calon mahasiswa.
Faktor khusus kedua adalah pemasok. Pemasok
merupakan organisasi lain yang menyediakan berbagai peralatan dan bahan untuk
organisasi kita. Dalam pendidikan pemasok lebih beragam lagi. Dapat berkaitan
dengan pemasok calon mahasiswa, dosen, karyawan, dan juga keuangan. Mahasiswa
dipasok oleh madrasah-madrasah Aliyah, sekolah-sekolah Menengah Atas, atau pondok-pondok
pesantren. Untuk memastikan bahwa Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas dan
Pondok Pesantren tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Perguruan
Tinggi, maka Perguruan Tinggi akan melakukan tes ujian masuk, namun jika tidak
diperlukan maka dapat tidak menggunakan tes ujian masuk. Dosen dipasok dari
lulusan PT itu sendiri atau dari PT lain, untuk memenuhi kualifikasi dosen yang
dipersyaratkan oleh PT maka diberikan persyaratan-persyaratan dan tes masuk.
Demikian pula pemasok pada organisasi yang lain. Yang juga penting adalah,
manajer harus mampu memastikan bahwa pasokan untuk proses yang akan dilakukan
oleh organisasi tersebut berjalan lancar, kualitas yang baik dan harga yang
kompetitif. Karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap efektifitas
organisasi.
Faktor khusus ketiga adalah kompetitor. Semua
organisasi, termasuk yang monopoli memiliki satu atau lebih kompetitor. Telkom
yang merupakan perusahaan monopoli, saat ini mendapatkan pesaing dari Indosat,
Pertamina mendapatkan pesaing dari Shell, Perbankan sangat banyak pesaingnya,
Perguruan Tinggi, lebih banyak lagi pesaingnya. Manajer tidak boleh mengabaikan
persaingan. Jika hal tersebut dilakukan maka akan sangat besar resikonya.
Kantor Pos yang dulunya perusahaan monopoli, dengan berbagai produk layanan
pengantaran surat dan telegraph, terpukul telak setelah munculnya dan
berkembang biaknya Hand Phone dengan mode sms nya yang dapat menyapaikan pesan,
dan munculnya email via internet yang dapat mengirimkan pesan dan surat bahkan
dokumen lainnya dalam waktu yang sangat singkat dan biaya yang murah.
Contoh di atas mengindikasikan bahwa kompetitor,
dalam kaitan dengan harga, layanan, pengembangan produk dan seterusnya
merupakan contoh tentang bagaimana kompetitor memberikan dampak langsung
terhadap organisasi. Disinilah pentingnya manajer harus selalu memonitor dan
selalu harus memiliki kesiapan untuk memberikan respon dari berbagai kejadian
pada lingkungan eksternal.
Faktor khusus keempat yang mempengaruhi organisasi
adalah tekanan dari kelompok masyarakat tertentu. Pada organisasi-organisasi
tertentu akan selalu dipengaruhi oleh kelompok masyarakat tertentu.
Organisasi-organisasi yang membuka usaha dalam bidang pertambangan seringkali
akan mendapatkan tekanan dari kelompok pecinta lingkungan hidup. Di negara kita
sekarang ini berkembang berbagai lembaga swadaya masyarakat yang bertujuan
untuk memberikan tekanan dan kontrol kepada organisasi-organisasi tertentu yang
selama ini dianggap memiliki pengawasan yang tidak akuntabel. Indonesian Corruption
Watch (ICW) merupakan kelompok masyarakat yang seringkali memberikan tekanan
kepada organisasi-organisasi pemerintah dan swasta yang menggunakan/ melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang dibiayaan oleh negara. Police Watch kelompok
masyarakat yang seringkali memberikan tekanan kepada kepolisian. Lembaga
Perlindungan Konsumen, kelompok masyarakat yang memberikan tekanan kepada para
produsen terhadap mutu produknya. Dan masih banyak yang lainnya.
Lembaga-lembaga tersebut dengan kemampuannya memeroleh data berusaha untuk
memberikan pengawasan yang independen dan akuntabel terhadap berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh suatu organisasi. Para manajer harus peduli terhadap
tekanan dari kelompok-kelompok tersebut, karena tekanan-tekanan yang
dilakukannya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Sedangkan Lingkungan umum organisasi meliputi
kondisi ekonomi, politik/ perundangan, sosiokultural, demografi, teknologi, dan
kondisi global. Kondisi ekonomi seringkali berkaitan dengan krisis ekonomi
global, inflasi, fluktuasi pasar, dan berbagai faktor ekonomi global lainnya
dapat berpengaruh terhadap organisasi. Krisis ekonomi pernah menghancurkan
berbagai industri perbankan di Indonesia, namun disisi lain, krisis ekonomi
juga akan meningkatkan pendapatan pada industri-industri berbasis ekspor.
Fluktuasi pasar minyak dunia berpengaruh terhadap berbagai industri yang
menggunakan minyak sebagai proses utamanya.
Pemerintah mempengaruhi organisasi terhadap aturan
dan regulasi yang membatasi organisasi tentang apa yang boleh dilakukan dan apa
yang tidak boleh dilakukan. Aturan-aturan dan regulasi tersebut meliputi
berbagai hal, misalnya regulasi tentang ketentuan upah minimum pada suatu
daerah, perlindungan terhadap lingkungan hidup, hubungan burah dan majikan, dan
berbagai regulasi lainnya.
Dalam kaitan dengan sosiokultural, organisasi harus
menyesuaikan dan merubah praktek-praktek kerja pada organisasi mereka untuk
menyesuaikan perubahan harapan yang ada di masyarakat tempat
organisasi-organisasi tersebut beroperasi. Nilai-nilai sosial, adat istiadat,
selera masyarakat harus menjadi perhatian utama manajer dalam kaitan dengan
proses yang akan dilakukannya di dalam organisasi. Perubahan-perubahan pada
hal-hal tersebut, juga menjadi titik penting yang perlu diperhatikan oleh
manajer dalam pengelolaan organisasinya. Perubahan-perubahan yang dilakukan
oleh manajer berkaitan dengan faktor sosiokultural ini dapat meliputi,
perubahan dalam jam kerja, kebijakan organisasi dengan mengadakan family
gathering, penyelenggaraan kegiatan-kegiatan spiritual di organisasi,
kegiatan-kegiatan olah raga bersama, dan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
menyesuaikan diri antara organisasi dengan perubahan-perubahan nilai yang
terjadi di masyarakat.
Dalam kaitan dengan kondisi demografi, organisasi
harus memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan usia, tingkat pendidikan,
jender, lokasi geografi, pendapatan masyarakat, komposisi keluarga, dan
lain-lain. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap banyak hal. Populasi
penduduk baru biasanya akan lebih terdidik, lebih banyak belajar, lebih
terpengaruh berbagai hal dari luar melalui berbagai media. Kondisi ini akan
mempengaruhi mereka dalam cara berfikir, belajar, belanja, dan berhubungan.
Perubahan tersebut tentu akan memiliki dampak terhadap organisasi.
Perkembangan teknologi merupakan dampak yang paling
dapat dirasakan dan berpengaruh terhadap organisasi pada akhir-akhir ini.
Perubahan yang sangat cepat dalam lingkungan eksternal pada akhir-akhir ini
adalah sebagian besar dirasakan karena perubahan teknologi. Saat ini teknologi
masih terus akan berkembang, sehingga berbagai dampak terhadap organisasi akan
masih terus dirasakan dan organisasi juga harus terus mengalami proses
perubahan. Contoh-contoh dampak perubahan teknologi tersebut dapat berupa;
otomatisasi kantor, tele conference, pemanfaatan robot untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan organisasi, laser, pemindaian presensi, integrted circuits,
microprocessor yang makin bertenaga, minyak sintetik, model-model baru dalam
proses bisnis. Perkembangan teknologi yang seperti ini kemudian mendorong
berbagai organisasi dalam dalam berbagai bidang untuk memanfaatkan teknologi
dalam upaya meningkatkan daya saing dan efektifitas dan efisiensi dalam
pengelolaan organisasinya. Perubahan ini dalam area yang luas juga berdampak
pada perubahan struktur organisasi dan cara manajer melakukan pekerjaan
manajemen.