Curriculum Vitae
Nama :
Alfian Fiqri
Tempat, Tanggal lahir : Bekasi, 17 Desember 1994
Agama :
Islam
Alamat rumah :
Bekasi Selatan
Nomer telepon :
+62812196775**
Email : Alfianfiqri@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
Ø Pendidikan Formal:
· 2003 sampai
dengan 2007 : SMA Negeri Lebak Bulus;
· 2000 sampai
dengan 2003 : SLTP Negeri
Lebak Bulus;
· 1997 sampai
dengan 2000 : SD Negeri Lebak Bulus ;
Pendidikan Non Formal:
· 2014 : Kursus Visual Basic.NET
Pengalaman Organisasi
· 2009 sampai dengan 2010 : OSIS SMA YADIKA Baturaja
· 2009 sampai dengan 2010 : Ketua Basket SMA YADIKA Baturaja
Keahlian Tambahan
Keahlian Komputer ( MS Word, Ms Excel, Ms Powerpoint )
Keahlian Bahasa Inggris Listening, speaking, writing
Demikian
Curriculum Vitae yang dapat saya sampaikan. Untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Hormat
saya,
Alfian Fiqri
Curriculum
vitae (CV; juga ditulis curriculum vitæ) atau daftar riwayat hidup adalah
dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan
kualifikasi lainnya. Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal
utama yang dijumpai seorang majikan potensial tentang pencari kerja dan
sering digunakan untuk menyaring aplikan (orang-orang yang melamar kerja secara
daring) ketika mencari pekerjaan, biasanya dilanjutkan dengan wawancara.
Etimologi dan Ejaan
Curriculum
vitae adalah sebuah ekspresi Latin yang dapat menjadi longgar diterjemahkan
sebagai perjalanan dalam hidup saya. Pada penggunaan sekarang, curriculum
kurang ditandai sebagai sebuah kata serapan asing. Bentuk jamak dari
curriculum vitæ, dalam Bahasa Latin, terbentuk mengikuti aturan Latin dari tata
bahasa sebagai curricula vitæ (yang berarti "perjalanan hidup") atau
curricula vitarum (berarti "perjalanan hidup") — bukan curriculum
vita (yang menurut tata bahasa tidak sesuai). The form vitæ adalah bentuk
tunggal genitif dari vita dan diterjemahkan sebagai "hidup". Meskipun
demikian, dalam Bahasa Inggris, bentuk jamak dari ekspresi penuh curriculum
vitae adalah jarang digunakan; bentuk jamak dari curriculum itu sendiri
biasanya ditulis sebagai "curriculums", agak daripada tradisional curricula.
Langkah-langkah Membuat CV
Sebagai
contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (USA) tidak perlu mencantumkan
hal-hal yang dianggap sangat pribadi seperti foto, status perkawinan, tempat
dan tanggal lahir. Sedangkan di Indonesia justru sebaliknya, dalam membuat
CV atau Daftar Riwayat Hidup, justru wajib mencantumkan status perkawinan,
tempat dan tanggal lahir, serta melampirkan foto. Berikut ini beberapa hal
yang hendaknya diperhatikan dalam membuat Curriculum Vitae (CV) atau Daftar
Riwayat Hidup, atau resume untuk perusahan/instansi/lembaga di Indonesia (baik
untuk perusahaan/lembaga lokal, nasional, maupun internasional).
1. Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar
Riwayat Hidup)
- Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas anda dengan jelas, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta e-mail (bila ada).
Khusus untuk e-mail, sebaiknya anda memilikinya.
Jika tidak memilikinya, anda dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau
Hotmail atau yang lainnya.
- Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah anda ikuti; lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal (pelatihan, kursus, dsb).
- Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan anda melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa anda memahami akuntansi dan administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer, dsb-nya. Tentu saja kemampuan-kemampuan yang anda tulis/cantumkan tersebut harus benar-benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak anda miliki.
- Pengalaman Kerja (bila ada)
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut. Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau jabatan
atau posisi) terakhir.
- Pengalaman Organisasi (bila ada)
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan (sesuai atau berhubungan) dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 5 ini.
- Pengalaman yang Menunjang (bila ada)
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang “promosi anda”. Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman anda sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 7 ini.
2. Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung
- Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar).
Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di toko-toko.
- Diketik dengan huruf standar surat resmi
CV jangan ditulis
tangan, namun diketik. Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna
hitam), contohnya font jenis Arial atau Times New Roman.
- Foto terbaru
Lampirkan pas foto
terbaru ukuran 3×4 atau 4×6. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan
berpakaian resmi (misalkan jas lengkap dengan dasi).\
- Dokumen pendukung
Lampirkan dokumen atau
bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam CV (resume), seperti ijazah,
transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dsb (dokumen pendukung tersebut
dalam bentuk photocopy). Agar dokumen pendukung
yang dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya anda menyeleksi/menyortir
dokumen mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.
Penting : Bila
transkrip nilai anda tidak bagus, maka anda tidak perlu melampirkannya. Karena
CV atau resume tersebut merupakan promosi diri anda. Namun, seandainya perusahaan
penerima kerja meminta/mensyaratkan untuk melampirkan transkrip nilai, barulah
anda “terpaksa” melampirkannya.
Sebaliknya jika
transkrip nilainya bagus, anda justru harus melampirkannya.
*) Saran
Jujur, Jangan Berbohong
Ingat, jangan sekali-kali menuliskan pada CV anda suatu pengalaman yang anda sendiri tidak mengalaminya. Memang seseorang terkadang merasa gengsi dengan pengalaman yang dia miliki, karena merasa kalah pengalaman. Percayalah pada diri anda sendiri bahwa anda mempunyai kelebihan yang orang lain tidak punya.
Jumlah Halaman
Pada umumnya CV hanya terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) halaman. Namun jika memang riwayat pekerjaan/karir anda sangat banyak, juga pendidikan/kursus/pelatihan anda sangat banyak. Dan anda menganggap bahwa itu penting untuk ditampilkan, maka anda boleh menambahkannya menjadi 3 (tiga) halaman CV sebagai lampiran Surat Lamaran Kerja, tidak masalah. Tetapi khusus untuk Surat Lamaran Kerja, tetap upayakan 1 (satu) halaman.
Tata Bahasa, Tanda Baca, dan Ejaan
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tata bahasa, tanda baca, dan ejaan. Bacalah kembali tata bahasa di buku atau Kamus Bahasa Indonesia.
Jika anda menulis CV dalam Bahasa Inggris, dan anda belum yakin, maka cobalah minta dicek kembali atau di-review oleh teman/kerabat yang menguasai Bahasa Inggris tersebut.
Eksplisit (Gamblang, Jelas)
Jangan membuat orang yang membaca CV atau resume anda mengintepretasikan atau mengartikan hal yang berbeda.
Contoh sederhana : Di CV pada bagian pendidikan, anda menuliskan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila, dan tidak menambahkan nama kota lokasinya. Jangan berasumsi bahwa pembaca pasti tahu Universitas Pancasila itu ada di Jakarta. Oleh karena itu tambahkan nama kota dibelakangnya, misalkan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila – Jakarta.
Mudah Dibaca dan Mudah Dicerna
“CV” Curriculum Vitae yang dibuat secara kacau-balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat CV yang mudah dibaca, mudah dicerna, urutannya jelas, dan logis.
Bila perlu bagian-bagian atau kata-kata yang anda anggap sangat penting untuk ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf tebal (bold). Namun jangan terlalu banyak bagian yang ditebalkan, sehingga tidak terlihat lagi bagian yang sangat penting tersebut.
Jujur, Jangan Berbohong
Ingat, jangan sekali-kali menuliskan pada CV anda suatu pengalaman yang anda sendiri tidak mengalaminya. Memang seseorang terkadang merasa gengsi dengan pengalaman yang dia miliki, karena merasa kalah pengalaman. Percayalah pada diri anda sendiri bahwa anda mempunyai kelebihan yang orang lain tidak punya.
Jumlah Halaman
Pada umumnya CV hanya terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) halaman. Namun jika memang riwayat pekerjaan/karir anda sangat banyak, juga pendidikan/kursus/pelatihan anda sangat banyak. Dan anda menganggap bahwa itu penting untuk ditampilkan, maka anda boleh menambahkannya menjadi 3 (tiga) halaman CV sebagai lampiran Surat Lamaran Kerja, tidak masalah. Tetapi khusus untuk Surat Lamaran Kerja, tetap upayakan 1 (satu) halaman.
Tata Bahasa, Tanda Baca, dan Ejaan
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tata bahasa, tanda baca, dan ejaan. Bacalah kembali tata bahasa di buku atau Kamus Bahasa Indonesia.
Jika anda menulis CV dalam Bahasa Inggris, dan anda belum yakin, maka cobalah minta dicek kembali atau di-review oleh teman/kerabat yang menguasai Bahasa Inggris tersebut.
Eksplisit (Gamblang, Jelas)
Jangan membuat orang yang membaca CV atau resume anda mengintepretasikan atau mengartikan hal yang berbeda.
Contoh sederhana : Di CV pada bagian pendidikan, anda menuliskan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila, dan tidak menambahkan nama kota lokasinya. Jangan berasumsi bahwa pembaca pasti tahu Universitas Pancasila itu ada di Jakarta. Oleh karena itu tambahkan nama kota dibelakangnya, misalkan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila – Jakarta.
Mudah Dibaca dan Mudah Dicerna
“CV” Curriculum Vitae yang dibuat secara kacau-balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat CV yang mudah dibaca, mudah dicerna, urutannya jelas, dan logis.
Bila perlu bagian-bagian atau kata-kata yang anda anggap sangat penting untuk ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf tebal (bold). Namun jangan terlalu banyak bagian yang ditebalkan, sehingga tidak terlihat lagi bagian yang sangat penting tersebut.
Wawancara
Dalam KBBI disebutkan bahwa pengertian wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
Atau dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa wawancara adalah tanya jawab
antara pewawancara dengan yang diwawancarai untuk meminta keterangan atau
pendapat tentang suatu hal. Jadi, sebenarnya pengertian wawancara adalah upaya
yang dilakukan seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan, atau
pendapat mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari
seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab.
Tujuan dari pewawancara untuk memperoleh keterangan atau pendapat dimaksud
untuk digunakan sebagai masukan suatu penelitian atau digunakan sebagai bahan
berita untuk dimuat di mass media (surat kabar, majalah, radio, televisi).
Dengan demikian, kedudukan yang diwawancarai adalah sumber informasi, sedangkan
pewawancara adalah penggali informasi. Dalam prakteknya ada beberapa jenis
wawancara yang dapat dilakukan, antara lain:
Kesalahan-kesalahan yang Harus dihindari dalam Wawancara
Situasi penuh tekanan seperti wawancara
kerja membuat kita berpeluang melakukan kesalahan. Apa saja kesalahan saat
wawancara kerja yang harus dihindari tersebut?
1.
Datang terlambat
Mungkin kamu mengalami masalah sehingga
terlambat tiba di tempat wawancara. Jika kamu memang harus datang terlambat dan
tahu nomor telepon HRD yang akan mewawancaraimu, ada baiknya kamu menghubungi
mereka. Bagaimanapun juga, sebaiknya kamu mengantisipasi berbagai hal untuk
mencegah keterlambatan.
2.
Lupa atau salah memanggil nama pewawancara
Lain kali cobalah mengingat siapa-siapa
saja yang akan kamu temui ketika menjalani sesi wawancara.
3. Handphone berdering
Sebelum wawancara dimulai, pastikan handphone-mu tidak lagi berbunyi. Namun
jika kamu lupa mematikannya, ucapkan maaf dan matikan. Jangan biarkan dering handphone mengganggu proses
wawancara yang sedang kamu jalani.
4.
Mengatakan hal negatif
Jika kamu tidak sengaja mengatakan hal
yang negatif, maka segeralah meminta maaf dan pastikan kamu juga mengatakan hal
positif. Misalnya, jika kamu tidak sengaja menjelek-jelekkan perusahaan
sebelumnya, maka ubahlah situasi tidak mengenakkan tersebut dengan memberi tahu
pelajaran apa saja yang kamu dapatkan selama bekerja di sana.
5.
Melamun
Jangan sampai kamu melamun karena kamu
bisa jadi melewatkan satu atau dua pertanyaan dari pewawancara. Fokus. Dan
jangan pikirkan hal lain selama wawancara.
6.
Lupa membawa daftar referensi
Setelah lupa menyebut nama, lupa membawa
referensi adalah kesalahan berikutnya. HRD di tempat terdahulu pasti akan
memberikanmu referensi kerja. Tetapi jika kamu lupa membawanya saat wawancara
di tempat baru, sampaikan maafmu.
7.
Tidak menguasai resume
Pastikan kamu menguasai resume yang kamu kirimkan.
Jangan sampai gelagapan ketika pewawancara bertanya tentang suatu hal yang kamu
tulis di resume.
8.
Tidak siap dengan pertanyaan tentang perusahaan
Karena terlalu sibuk berlatih, kamu pun
tidak sempat mencari tahu berbagai hal tentang perusahaan. Jika benar-benar
tidak punya gambaran jawaban atas pertanyaan tersebut, jangan diam saja. Cari
cara untuk memberikan jawaban secara umum.
9.
Jawabanmu kurang ideal
Terkadang, karena terlalu gugup, bisa jadi
kamu malah memberikan jawaban yang salah atau kurang ideal. Jika sesi wawancara
masih berlangsung, upayakan untuk memperbaiki jawaban tersebut. Bahkan jika
wawancara sudah selesai, siapa tahu kamu masih memiliki kesempatan memperbaiki
kesalahan itu.